Wednesday 25 January 2012

Asrama dan IPB

Together to be Better


Kita selalu bersama, dalam suka dan duka. Bersama smua diasrama, together to be better..

Sabang sampai Merauke, semua ada disini. Tak ada yg membeda bersama smua diasrama..

Together to be better, kita selalu bersama. Dalam kebrsamaan, walaupun kita berbeda..

Together to be better, kita selalu bersama. Dalam kebersamaan, bersama semua diasarama..

**

Ya! itu lagu adalah kesan pertama ketika menginjakkan kaki diasrama, lagu itu menyusup masuk kedalam asrama, mengintip ditiap lorong, menjabah semua kamar asrama dan bermuara ditelinga semua penghuni asrama.. 
ingat saat pertama kali nginep diasrama, pagi-pagi dibangunin oleh suara tilawah dari masjid Al Hurriyah, disambut dengan ketukan pintu sang SR (senior rese *resident) yg menyuruh kami bersiap untuk ke masjid melaksanakan shalat subuh, padahal saat itu masih pukul 4..
Semua bergegas mempersiapkan diri sampai akhirnya adzan berkumandang, semua penghuni asrama memenuhi jalan-jalan IPB..
Disana tenggang rasa dan kebrsamaan muncul, mulai saling menyapa menanyakan hal-hal kecil seperti nama asal dan mayor di IPB.. Semua akrab dan logat bicaranya masih kental dengan daerah asalnya.

*

Dan itu semua terjadi hampir setiap hari..
Apa jadinya jika tidak ada asrama di IPB? Mungkin pergaulan mahasiswanya hanya terkotak-kotakkan fakultas dan departemen..
Di asrama juga diajarkan tenggang rasa, saling mengerti keadaan, kesederhanaan, dan kebersamaan walaupun dari latar belakang yang berbeda..
Semua sama.. Anak petani, anak PNS, anak pengusaha, anak pejabat.. Bersatu diasrama menciptakan suatu warna yang berbeda. Ya, kami senang diasrama. Asrama mengajarkan tentang menghargai perbedaan, tenggang rasa, kekeluargaan, adaptif, menghilangkan keegoisan. Dan kebersamaan yang menghasilkan suatu kemampuan yang luar biasa. Together to be Better!


Mungkin bagimu, IPB tempat buangan setelah gagal Simak, USM, SMUP, UMB, UTUL, SNMPTN dll.. Tapi tidak bagi mereka yang berjuang menjadi utusan daerah masing-masing untuk bisa kuliah dan tinggal diasrama ini..

Mungkin bagimu, masuk IPB itu tidak bergengsi, tapi tidak bagi anak perantauan, yang hanya dia satu-satunya anak di daerahnya yang dapat mengenyam bangku kuliah..

Mungkin bagimu, IPB sekedar cadangan. Tak sadarkah kau, bangkumu di perebutkan oleh sekian banyak anak bangsa..

Yaa, IPB memang berbeda.. IPB mengajarkan prihatin, merakyat dan bersahaja..
IPB merupakan kumpulan cita-cita anak bangsa, anak perantauan dari Sabang sampai Merauke. Bahkan dari negri sebrangpun ada, yang terkumpul menjadi satu diasrama..

**

Sepulang dari reuni SMA, seorang mahasiswa Teknologi Industri Pertanian (TIN) IPB berkata, "saya bersyukur kuliah di IPB, kampus yang lekat dengan nilai-nilai kesederhanaan dan kearifan". Ia berkata demikian setelah mendapati keadaan teman-temannya dari universitas lain yang bergelimang kemewahan. Tidak ada yang salah dengan gaya hdup seseorang, memang. Akan tetapi, menjalani perkuliahan di IPB "mengasah sensorinya terhadap kepedulian sosial".

Kualitas positif ini tidak terlepas dari sistem pendidikan di IPB yang menerapkan kewajiban berasrama bagi mahasiswa tahun pertama. Seluruh mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama (TPB), apapun latar belakangnya, diharuskan menjalani satu tahun kehidupan asrama dengan segala peraturannya. Dalam 1 kamar berisi 4 orang, mahasiswa TPB "dipaksa" belajar tenggang rasa. Dalam 1 lorong dengan deret belasan kamar, mahasiswa TPB akan mengenali kawan-kawan dari Sabang hingga Merauke. Dalam gedung A1, A2, A3, C1, C2, C3, rusunawa, silvasari, silvalestari, mahasiswa terus menerus diasah saraf kepekaannya, bahwa ada sekian banyak manusia dengan latar belakang yang berbeda, hidup dalam keseharian serupa.

Inilah salah 1 kelebihan IPB dengan sistem asrama di tahun pertamanya. Pergaulan mahasiswa pun menjadi lebih luas, tidak terkotak"an fakultas atau departemen. Tidak pula perbedaan melalui fasilitas kost yg dihuni. Smua sama, rata.

Seseorang yang mulanya di rumah selalu dilayani, menyaksikan teman sekamarnya setiap hari makan dengan nasi, tempe, dan kuah sayur. Mata, hati, dan pikirannya akan terbuka. Peristiwa secara natural dalam kehidupan asrama mengasah kepekaan seseorang akan sekelilingnya. Hal ini penting sebagai awalan kehidupan mahasiswa. Agar tidak tumbuh menjadi mahasiswa-mahasiswa dalam tempurung, yang tidak mampu bersikap peduli pada sekitar. Padahal ada rakyat yg menjerit-jerit memanggil di kanan dan kirinya.

**

ya begitulah sedikit pandangan tentang asrama dan IPB..
hanya berbagi pengalaman..
Untuk membangkitkan semangat teman-teman semua yang sedang diributkan oleh masalah pekerjaan perkuliahan, membuat raker, praktikum, laporan, kuliah pagi sampai malam dan lain sebagainya.
Ingat! bahwa itu semua awal untuk menjadi insan yang sukses dan lebih baik dari sebelumnya.
Berawal di asrama, berlanjut di negara.
Berawal di pertanian, menjadi ilmuan.
lulus kuliah, khusnul khatimah.. *ngga nyambung*

IPB mungkin tak semegah Ganesha, jaket almamaternya mungkin tak sekemilau Jaket Kuning, IPB mungkin tak dikejar seperti halnya Gajah Mada..

Tak mengapa, yang penting aku bangga.. Yang penting aku cinta..

INSTITUT PERTANIAN BOGOR



nb : ditulis di hp full ngetik beserta cari inspirasi 2 jam..
*ga penting* *abaikan*

sumber : pengalaman pribadi, teman-teman, beberapa artikel..
http://www.facebook.com/note.php?note_id=434121343387

7 comments:

  1. wah keren postingannya, smakin memantapkan saya u/ kul di ipb.. doakan saya yah ! :)

    ReplyDelete
  2. ok semoga segera menyusul di kampus rakyat, Institut Pertanian Bogor :)
    udah di baca yg IPB kampusku tercinta?
    silahkan dibaca biar tambah greget di IPB hehe

    ReplyDelete
  3. "IPB mungkin tak semegah Ganesha, jaket almamaternya mungkin tak seg kemilau Jaket Kuning, IPB mungkin tak dikejar seperti halnya Gajah Mada.." ieu pisan lah... :')

    visit back yah, ada sedikit joke tentang asrama di blog saya.

    ReplyDelete
  4. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  5. "IPB mungkin tak semegah Ganesha, jaket almamaternya mungkin tak sekemilau Jaket Kuning, IPB mungkin tak dikejar seperti halnya Gajah Mada..
    Tak mengapa, yg pnting aku bangga.. Yg pnting aku cinta.."

    kalimat diatas keren mas Bro..
    awak dibikin merinding...

    oiya, membaca postingan ini,
    seolah2 saya sejenak kembali ke masa lalu,
    di tahun 2005 masuk IPB :o
    keep posting ya,bagus euy tulisannya,
    penyajiannya rapih..enak dibaca..sederhana tp berisi..


    salam kenal..

    Bono
    FAHUTAN 42
    :)

    ReplyDelete
  6. ya Allah semoga hamba bisa masuk k ipb.amin...! I love ipb!

    ReplyDelete
  7. ngakak bgt baca yg bagian "lulus kuliah.. khusnul khotimah *gak nyambung* " haahahaha doain kak, semoga saya bisa nyusul, insya Allah ipb gak seperti bayangan saya yg membayangkan kejamnya pergaulan dunia perkuliahan :')

    ReplyDelete